Lifestyle & Sustainability

,

Rumbengks ..kenalin ini kucing kesayangan kesayangan saya, namanya Ecil mqrucil, usianya 18 tahun (sepuh)  ...dan saya punya dua ekor kucing, satu lagi bossy, anaknya ecil.



Ecil, kucing kampung yang saya pelihara dr lahir sampai usia 18 tahun. Ingat banget, dulu kalau dia mau melahirkan pasti minta di temenin saya. Perutnya minta di elus-elus sampai anaknya keluar, kalau tidak di temenin, bakal diikutin terus. 😂😂😂😂.



Setahun belakangan ini, Ecil dan anaknya ,bossy terpaksa tinggal di pet shop dokter langganan Ecil, karena saya tinggal di Bengkulu dan tidak ada yg menjaga mereka. Melepaskan mereka?, dua ekor itu sudah terbiasa dari lahir di jaga dan dikasih makan...lagipula saya mah lebih baik berhemat, tidak beli beli baju dll daripada membiarkan mereka bebas. No..it is not me.

Ecil adalah kucing kampung, ibunya cimomot punya 3 warna, dan bapaknya Samson senior hanya punya dua warna (hitam dan putih). Ecil punya 3 warna. Ketika usianya 10 tahun, terpaksa saya sterilkan karena hamil di usia 10 tahun (usia kucing) kurang bagus untuk Ecil. Sempat keracunan, kutuan, punya dokter langganan , dan lumayan sadis dengan orang baru ( di cakar dan di gigit dengan manisnya, persis kayak anjing). Sempat hilang 6 hari, dan akhirnya ketemu ketika saya yang nyari sambil bunyikan makanan whiskas nya. Kalau tidur, suka seenaknya tidur di atas selimut saya, terus kalau ketendang ngamuk...emang sahabat saya banget. Dan jangan coba2 ganggu Ecil lagi tidur, siap2 di gigit hahahaha. 

Ecil, paling takut dengan mama saya, kalau mama saya lagi makan,bwuih dia pelan-pelan lewat di bawah kolong meja...terus lari dan sembunyi..coba kalau kita yang lagi makan..wuih sibuk merayu...
Banyak kenangan indah saya dengan Ecil...she is my real bestfriend...


Minggu kemarin, 16 Desember 2018, pagi2 saya dapat wa dari yang jaga Ecil,  kalau Ecil sudah kembali ke pemilikNya...Tampa sakit, tiba2 saja. Tinggal bossy alone.  Ya Allah, ternyata Allah SWT sangat  menyayangi Ecil, she is gone away di usia 18 tahu , sahabat sejati saya ....

Setahun ini belum sempat saya kunjungi karena memang belum ada jadwal ke Bandung, rencana akhir tahun ini. Mungkin ini yang terbaik untuk Ecil. Saya rindu Ecil 

..I Miss her ..semoga Allah SWT meletakan Ecil, cimomot dan Samson di surga dan menjadi kucing kesayangan nabi Muhammad SAW di sana. .aamiin
Ecil...you are my bestfriend ..always my heart

Damailah di sana ya sayang ..

,
Hampir 6 tahun tinggal di kota Bengkulu, tetap saja saya merasa seperti tinggal di kabupaten saja. ( 😂🙇 Maafin saya ya) . Salah satunya, begitu susahnya mencari majalah marketeers di Bengkulu. Saya harus ke Gramedia buat beli majalah marketeers.

Bayangkan, hanya untuk beli satu majalah saja, saya harus ke Gramedia, yg lokasinya ada di dalam salah satu mall ( Bengkulu punya dua mall), itupun kalau majalahnya sudah datang yang kadang-kadang telat masuknya. Bulan November 2018 aja, saya ampe 4 x k Gramedia dan majalah marketeers blm datang ...bete Khan ...benar2 seperti tinggal diujung dunia.

Hari ini, dengan semangat baru mencoba cek majalah marketeers  di Gramedia, bismilah saja. Dan kalau tidak ada , berarti lebih baik pesan saja. ( Oh ya, kalau pesan sedikit agak mahal Krn ada ongkir dan PPN nya, beda kalau beli langsung..no ongkir dan PPN 😂😂😂😂)

Sampai di Gramedia, langsung menuju ke bagian majalah, dan mulai mencari majalah marketeers. Dalam benak saya, marketeers identik dengan warna pink magenta, jd mulai menyusuri rak majalah dari ujung kanan ke kiri...ulang lagi..kok marketeers tidak ada ya....setelah mengulang 4x dari kanan ke kiri, kiri ke kanan dan dari bawah ke atas akhirnya pasrah dan mulai bertanya ke bagian customer servicenya, pas di cek di komputer, mba cs bilang belum datang, dan kalau tidak ada di rak berarti habis. What! Habis? Ga salah bilang itu si mba, bukan apa-apa, majalah marketeers lumayan mehong dan rasanya masyarakat di sini hanya sedikit yang membutuhkan majalah marketeers.

Ya sudah, sebelum pulang, cek lagi itu rak majalah untuk yang ke lima kalinya, dan tadaaaa nampak lah saya majalah marketeers edisi baruuuu ..ya ampun, ternyata itu majalah sudah ada d depan mata, tapi tak tampak karena di benak saya, logo marketeers itu pink magenta. Marketeers edisi Desember pakai logo putih dengan background hitam dan cover depannya adalah Direktur utama Bank BRI. ( Pantesan ga ketemu itu ia different from last hahahaha)
Marketeers oh marketeers...

,

Sabtu kemarin...pertama kali nya saya naik Batik Air dari Bengkulu ke pekanbaru, transit di Halim perdana Kusumah.

Alhamdulillah, Batik Air nya delay 30 menit, seharusnya sudah terbang 17:50 menjadi 18:25 menit, dan sampai di Halim jam 19:20, satu jam lewat 5 menit. Saat ambil tiket Batik Air, ada jeda waktu satu jam dengan pesawat Batik Air ke Pekanbaru, bisa sholat Maghrib dan isya di Halim, dan bisa jalan-jalan sekitar Halim, secara belum pernah ke halim.

Sampai di Halim, saat sudah membayangkan bisa sholat Maghrib dan Isya, dan bisa minum kopi sambil nunggu boarding ..ternyata baru turun pesawat Batik Air dari Bengkulu , eh d suruh naik lagi ke pesawat Batik Air tujuan Pekanbaru yang sudah boarding 5 menit, tinggal tunggu saya aja yang dari Bengkulu....oh tidak, sholat ku,..kopi ku, jalan-jalan ku di Halim tinggal impian..dan hanya bisa lihat Halim dr landasan pesawat terbang 😂😂😂😂

Baru handphone nya hidup dan harus dimatikan lagi..baru turun pesawat, diminta naik lagi. Baru aja makan roti, eh dapat 🍕 chicken dan muffin lagi..dan itu pertama kali saya rasakan ...seruuuuu..thanks Batik Air..😆👍👍

Total perjalanan udara saya sekitar 2,5 jam..kira2 dari Jakarta ke Seoul (..maunyaaa) 😍😍😍😍

Dan yang lebih keren lagi, saat saya lihat peta, ternyata saya lewat kawasan Bengkulu lagi ketika ke Pekanbaru hahahaha

Sustainable Living