Menurut psikolog, kalau kita sudah mulai susah tidur, itu artinya kita mulai mengalami gejala stres. Stres nggak cuma datang dari tekanan atau depresi aja lho, tapi bisa juga karena jenuh. Mungkin, di bawah alam sadar kita menyimpan keinginan mendalam untuk traveling, hanya saja selalu punya alasan untuk mengelaknya.
Itu yang Zia alami beberapa hari ini, walaupun sebenarnya Zia sudah jalan-jalan ikut Gathering Asus ke benteng, tapi tetap saja susah tidur. Kalau begini terus, bisa - bisa kerjaan Zia tak selesai dan mau rencana ikut lomba blog takut-takut nya tak jadi. Ya sudahlah, mari kita relax sejenak demi refreshment itu nggak ada ruginya kok.
Tips Zia:
- kalau mobil pribadi lebih bagus lewat Nes biar cepat dan jalan nya lumayan bagus.- usahakan berangkat dari Jambi sore atau malam hari biar tidak terlalu macet dengan truk, namun hati-hati karena jalur lawan itu penuh truk yang menuju Jambi
- Usahakan berangkat pagi untuk ke Jambi biar tidak terhalang oleh truk-truk yang bermuatan penuh menuju Jambi. Dan hati-hati ya rumbengers, jalan menuju Jambi, kalau kata Zia ranjau, ada aspal nya yang mulus eh tiba-tiba ada lubang besar. Apalagi kemarin saat kita ke Jambi malam hari, hujan, lubangnya ke tenang air, entah berapa kali ban mobil masuk lubang.
Innova Reborn yang setia menemani kami bekerja dan travelling |
LUBUKLINGGAU
Zia sering ikut ayahnya Azizah (Adiknya Zia) kerja di Luar kota, entah berapa kali kami melewati LubukLinggau, dan itu kadang hanya lewat atau kadang numpang tidur sebentar di hotel, besoknya langsung cuss ke Bengkulu.
Kali ini, ayah Azizah ada kerjaan di Lubuk Linggau, jadi sengaja menginap dua hari di Lubuk Linggau.
Dari Jambi, Zia berangkat dengan Innova Reborn jam 18:30 WIB , dan sampai LubukLinggau jam 12:30 Malam.
Sampai di LubukLinggau, langsung ke hotel Dewinda yang baru opening di tahun 2018.
Hotel Dewinda Lubuklinggau
Hotel Dewinda Lubuklinggau termasuk hotel 🌟 🌟 🌟, grand opening di awal tahun 2018. Terletakdi Jalan Yos Sudarso Komplek Ruko Caroline Winasta Blok C-1 Rt. 02 Kelurahan Watervang ,Kecamatan Lubuk Linggau Timur I , Lubuklinggau Timur I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Indonesia, 31625
Kamarnya dari superior sampai ke president suit. Zia dapat kamar yang deluxe, di lantai 3 dan connecting room. Kamarnya bersih dan harum, namun kamar mandinya agak sedikit berbau kapur barus.so far so good lah.
Hotel Dewinda |
Deluxe satu bed |
Karena deluxe room, jadi tersedia mini bar, Alhamdulillah belum ada isinya, kalau ada isi nya, ya sudahlah, siap2 di bongkar dan di buka Allysa. Wifinya kencang loh, bisa nonton drama Korea. Breakfastnya sangat standar seperti hotel 🌟 🌟, namun yang paling enak itu gorengan dan agar-agar nya.
Gubug Makan Mang Engking Lubuk Linggau
Gubug Makan Mang Engking LubukLinggau adalah restaurant khas tataran Sunda. Sebuah rumah makan yang bernuansa alam pedesaan di tengah-tengah hiruk pikuknya kota, dengan arsitektur bangunan tradisional yang berciri khas sunda. Konsep tata ruang dan bangunan berupa gubug atau saung yang mampu menghadirkan lingkungan yang sejuk alami dengan pemandangan taman, kolam ikan dan sawah yang asri, indah dan nyaman. Gubug Makan Mang Engking kini hadir di 9 Kota besar, salah satunya LubukLinggau dengan bangga mempersembahkan yang terbaik, Dari Desa Untuk Indonesia.
Bagian depan GuBuk Makan Mang Engking |
Discount khusus bagi yang menginap di Dewinda Hotel |
Cabang-Cabang Gubuk Makan Mang Engking Sebroyot |
Gubuk Makan Mang Engking, tempatnya nyaman, luas, adem, dan kalau di Lubuklinggau, mungkin karena cuacanya panas, jd dalam saung itu juga sedikit panas namun tidak gerah..butuh kipas angin aja. Saungnya berupa lesehan dengan kapasitas 4-6 orang permeja. Ada balkon khusus untuk duduk lesehan sambil melihat ikan-ikan berenang . Anak-anak suka di sana karena kita bisa kasih makan ikan di danau yang menyatu dengan saung tempat kita makan. Malah Allysa dengan manisnya, pentungan untuk memanggil karyawan nya dijadikan alat memancing ikan. Hahahaha sibuklah kakak Azizah dan kakak Allysa mancing ikan sambil makan. Kalau nasinya ga habis, tinggal kasih ikan.
MMngkin karena temanya, Dari Desa untuk Indonesia, kemarin Zia perhatikan, saung tempat Zia makan tidak ada stock kontaknya, dan juga tidak ada WiFi. So, emang benar-benar serasa kita di pedesaan. Pas juga buat mencari inspirasi, rileksasi dan udara yang bersih. Parkirannya pun sangat luas.
Pelayanannya ramah, cepat dan sigap. Masakannya enak seperti masakan Sunda daerah pedesaan. Jadi makan di Gubuk Mang Engking, seperti makan di pinggir kolam ikan yang luas. Zia jadi kangen kota Bandung. Ayam kampung mentega, cumi goreng tepung dan udang santannya recommended banget. Sayang karedoknya kurang greget (kurang rasa khas Sunda) menurut Zia. Harganya sesuai dengan rasa masakan dan suasanya nya yang menyenangkan alias agak sedikit mahal namun Recommended
Cumi goreng tepung dan Karedok |