Menu - Pages

Siti Hajar dan Idul Adha

Setiap Idul Adha, saya selalu belajar memaknai kisah Siti Hajar, seorang wanita dan ibu yang tangguh, sabar, penyayang, dan patuh terhadap suami nya, nabi Ibrahim AS. Banyak pelajaran yang saya dapat dari kisah ibunda nabi Ismail AS


1. Menjadi istri kedua Nabi Ibrahim AS. Istri pertama nabi Ibrahim AS adalah Siti Sarah, karena belum punya anak dan nabi Ibrahim mulai berusia, Siti Sarah mengizinkan nabi Ibrahim AS untuk menikah lagi. Alhamdulillah, beliau mendapatkan istri yang shaliha dan patuh terhadap suami


2. Kehamilan dan kelahiran Nabi Ismail AS, membuat Siti Sarah cemburu, namun Siti Sarah tidak mau kecemburuannya mendapatkan kemudharatan dari Allah SWT, jadi Siti Sarah meminta nabi Ibrahim AS membawa Siti Hajar dan nabi Ismail AS kecil untuk pindah ketempat yang jauh yang menuju Baitul Haram.


3. Allah SWT memberi Wahyu kepada nabi Ibrahim AS untuk membawa Siti Hajar dan nabi Ismail AS kecil ke suatu lembah yang tidak ada satu pun kehidupan, tidak ada tanda-tanda mata air, dan saat itu juga Allah SWT mewahyukan nabi Ibrahim AS untuk meninggalkan Siti Hajar dan nabi Ismail AS di sana. Nabi Ibrahim AS pergi Tampa menoleh sedikitpun, Siti Hajar pun mengejar suaminya,dan bertanya : " benarkah Allah SWT yang memerintahkan kepada mu untuk melakukan ini?". "Benar". Jawab nabi Ibrahim AS
" Kalau Allah SWT yang memerintahkan demikian ini, niscaya DIA tidak akan menyia-nyiakan kami"
Bayangkan keyakinan Siti Hajar terhadap Allah SWT sangat luar biasa, beda dengan kita kadang suka cemas duluan..padahal serahkan saja kepada Allah SWT


4. Sepeninggal nabi Ibrahim AS yang kembali ke Palestina, Siti Hajar bingung karena bayi  Ismail menangis kehausan, berbekalan pun sudah habis, mata air tidak ada nampak, dan Siti Hajar mulai berlari kecil (sai) dr Shafa ke Marwah untuk mencari Air  sebanyak 7 kali dan ini termasuk menjadi rukun haji dan umroh

Yang jadi pertanyaan saya dari dulu, Siti Hajar berlari kecil dari Shofa ke Marwa sebanyak 7x hanya mencari air? Padahal mestinya ketika 1-2x balik tidak ada air, mesti mencari tempat lain, ini malah tetap Shafa dan Marwah sebanyak 7kali?

Ternyata Siti Hajar berlari dari Shafa ke Marwah bukan hanya mencari air, tapi mencari yang memiliki air, Allah Ta'aala. Kenapa sampai 7x karena beliau pada saat 7 x, beliau sudah tidak sanggup lagi berlari, dan Allah SWT memberi air zam-zam yang tiba-tiba muncul dari hentakan bayi Ismail Tampa di duga-duga oleh Siti Hajar. Air zam-zam itu artinya berkumpullah, berkumpullah. 

Kisah air zam-zam yang sampai sekarang tidak  pernah habis mengajarkan kepada kita bahwa setiap kita ada masalah bukan solusi yang harus kita cari, tapi Allah SWT dulu yang mempunyai solusi nya. Lihat saja Siti Hajar mencari Allah SWT, pemilik air, maka yang di dapat kan adalah jalan yang tak di duga-duga, air zam-zam , air yang penuh berkah.

Ingat, kalau punya masalah, yang harus di cari dahulu itu adalah Allah SWT, Sang Pemilik Solusi.
Dan ini saya pahami saat ikut workshop PPA



5. Akhirnya, lembah yang dulu gersang menjadi ramai, itulah kota Mekkah. Ketika nabi Ismail beranjak remaja, nabi Ibrahim AS datang berkunjung, dan saat itu datang perintah dari Allah SWT untuk menyembelih nabi Ismail AS. Hati orang tua mana yang sanggup, namun karena perintah Allah SWT, nabi Ismail AS tahu akan hal itu, meyakinkan orang tua nya untuk meyakinkan hati mereka berdua bahwa ini perintah Allah SWT.  Nabi Ibrahim AS pun melakukan perintah Allah SWT, Siti Hajar, sebagai seorang ibu, sebenarnya tak rela, namun karena perintah Allah SWT menerima dengan keikhlasan. 

 Akhirnya saat nabi Ibrahim AS telah siap menyembelih, Malaikat Jibril datang dan mengganti nabi Ismail AS dengan domba. Peristiwa ini lah yang akhirnya di peringati dengan anjuran menyembelih hewan qurban saat Idul Adha.


Buat saya Idul Adha, bukan hanya sekedar memperingati  hari raya qurban, namun belajar dari perjuangan Siti Hajar untuk menjadi tangguh, sabar, penyayang, patuh dengan suami dan taat kepada Allah SWT.

Selamat merayakan Hari Raya Idul Adha 1440 H.
Mohon maaf lahir batin
Yuk Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah 9 Dzulhijjah...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar