Lifestyle & Sustainability

,



Bengkulu adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di bagian barat daya pulau Sumatera. Ibu kota provinsi adalah kota Bengkulu. Utara berbatas dengan Sumatera Barat, timur dengan Jambi dan Sumatera Selatan, Sedangkan bagian selatan berbatas dengan Lampung, dan bagian barat, provinsi berbatas dengan Samudra Hindia. Jadi jangan heran kalau Bengkulu punya pinggir pantai yang panjang yang memiliki pohon Pinus dan hutan bakau yang menambah kecantikan pantai kota Bengkulu.



Dulu, di sebagian wilayah provinsi Bengkulu, banyak berdiri kerajaan-kerajaan berdasarkan etnis, dan di sebagian lagi pernah berada dalam kekuasaan kerajaan Inderapura. Pada tahun 1685, Inggris masuk ke Bengkulu melalui British East India Company (EIC) mendirikan pusat perdangangan lada. Bengkulu berasal dari Bencoolen/Coolen yang berasal dari bahasa Inggris "Cut Land" tanah patah, artinya wilayah ini adalah wilayah patahan gempa yang aktif di dunia, dan sampai sekarang tetap Bengkulu masuk dalam wilayah yang rawan gempa. Tahun 1713, Inggris membangun Benteng Marlborough dan selesai di tahun 1719. Tahun 1824, Bengkulu diserahkan ke Hindia Belanda, Inggris mendapatkan Malaka dan Singapura. Tahun 1930, Bengkulu menjadi salah satu tempat pembuangan para tokoh sejarah Indonesia salah satunya Bung Karno.


Setelah Kemerdekaan Indonesia, Bengkulu  menjadi keresidenan dalam provinsi Sumatera Selatan, dan sejak tanggal 18 November 1968, Bengkulu menjadi provinsi ke -26.


Bengkulu terutama di kota Bengkulu, punya banyak wisata budaya dan peninggalan sejarah yang seharusnya masuk menjadi cagar budaya nasional yang harus di rawat serta dilestarikan. UU No.11 tahun 2011 tentang Cagar Budaya dengan jelas menyatakan bahwa cagar budaya merupakan warisan budaya bersifat kebendaan berupa benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah dan ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan. Kota Bengkulu punya banyak cagar budaya berupa benda cagar budaya yang harus di jaga dan dilestarikan agar bisa ada sampai akhir masa. 

Ada beberapa cagar budaya Bengkulu yang saya harap bisa menjadi warisan dunia dan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Bengkulu :






1. Benteng Marlborough, benteng yang berdiri kokoh  sejak tahun 1719 sampai sekarang. Benteng ini adalah peninggalan Inggris, terletak di dekat pesisir pantai, dan menghadap lautan Hindia Selatan. Sejak Berdiri, Benteng ini sudah mengalami beberapa kali pemugaran namun tidak mengubah pondasi Benteng. Benteng ini memiliki luas 44,100 meter persegi, bentuk bangunannya seperti abad 18, menyerupai kura-kura. Pintu utamanya di kelilingi parit yang luas dan dalam. Benteng ini juga ada pintu keluar bawah tanah yang konon menembus sampai dipinggir pantai dan di gunakan pada waktu perang.




gambar benteng diambil dari atas.source: google



Benteng Marlborough bentuknya unik, walaupun Bengkulu sering dilanda gempa, bangunan luar benteng tidak ada yang retak, semuanya hampir seperti saat benteng di bangun. Di dalam benteng ada beberapa prasati-prasasti berupa makam dari petinggi yang diutus oleh kerajaan Inggris yang masih terjaga kelestariannya, ada juga ruang sel tahanan bawah tanah, 12 meriam yang menghadap laut dan masih banyak peninggalan sejarah bangsa yang lumayan terjaga di benteng. 

Benteng Marlborough harus di jaga kelestariannya sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang no 5 tahun 1992 yang menyebutkan bahwa benda cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa yang penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan sehingga perlu dilindungi dan dilestarikan demi pemupukan kesadaran jati diri bangsa dan kepentingan nasional.

Benteng Marlborough sudah menjadi cagar budaya nasional dan masuk dalam icon wisata Bengkulu,Wonderful Bengkulu. Benteng Marlborough berdiri kokoh menghadap lautan lepas samudra Hindia, seperti mengajarkan ke kami, generasi muda, tetaplah kokoh berdiri dalam menggapai cita-citamu. Dunia ini begitu luas, merantaulah dan balik untuk membangun negeri. Selain itu,benteng Marlborough yang berdiri dekat pesisir pantai,menghadap lautan Samudra Hindia juga mencermikan bahwa alam dan budaya bisa menjadi dinamis.

Saya pindah ke kota bengkulu dari tahun 1987, sampai sekarang, baru 6 kali saya mengunjungi benteng, dan terbanyak itu di pertengahan tahun 2019. Awalnya karena saya ikut acara gathering blogger dengan brand terkenal,yang manakita mengunjungi tempat wisata cagar budaya, dan terpilih lah salah satunya Benteng Marlborough, saat itu saya sadar bahwa benteng Marlborough itu unik dan artistik. Saat itu saya sampai membayangkan, seandainya tiap tahun benteng menjadi tempat festival budaya Bengkulu, yang diisi performance tarian dol dan 100 dol akuistik , dan event-event tahunan yang mengingatkan akan  sejarah benteng dan kota Bengkulu. Namun, sayang benteng masih seperti itu, hanya tempat wisata edukasi saja. harus ada pemeberitahuan untuktidak menaikkin meriam yang ada dihalaman dalam benteng, karena meriam itu sudah ada sejak benteng didirikan.



Setiap saya melewati benteng, berharap benteng Marlborough menjadi salah satu warisan dunia dan diakui oleh dunia, karena :

1. Benteng terbesar se- Asia Tenggara
2. Benteng yang kokoh bangunannya walaupun Bengkulu sempat dilanda gempa besar, benteng tetap kokoh 
3. Selama berdiri, hanya dua kali pemugaran yang dilakukan oleh pemerintah, itupun bagian jembatan penghubung pintu masuk. Selebihnya masih bangunan awal
4. Benteng Marlborough mengajarkan kami, anak muda untuk tetap semangat bekarya, semangat memberikan yang terbaik buat negara 
5. Benteng Marlborough mengajarkan kami, tentang sejarah bahwa Bengkulu dulu sangat terkenal dan sempat menjadi "emas" nya pulau Sumatera
6. Benteng Marlborough juga merupakan potensi wisata kota Bengkulu yang bisa dipromosikan dan menjadi Brand Citi kota Bengkulu
7. Benteng Marlborough sudah berusia 300 tahun


Ketika Benteng nanti sudah menjadi warisan dunia, berharap Masyarakat khususnya Masyarakat Bengkulu lebih menghargai dan menjaga kelestarian Benteng Marlborough seperti candi Borobudur, candi Prambanan, atau cagar budaya warisan dunia lainnya.


Menjaga kelestarian lingkungan Benteng dengan menyediakan tampat sampah yang terlihat oleh pengunjung, mengingatkan pengunjung untuk mematuhi dan menghormati norma-norma yang ada, tidak merusak fasilitas benteng, mengadakan event-event tradisional untuk mengajarkan generasi muda akan pentingnya menjaga kelestarian Benteng dan juga benteng Marlborough menjadi elemen Citi branding kota Bengkulu sehingga kita bisa memperkenalkan Benteng terbesar se- Asia Tenggara ini ke dunia luar. 

Semoga Pemerintah bisa mengusulkan Benteng Marlborough menjadi salah satu warisan dunia ke UNESCO. Tahun 2020, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi, yang kawasan kerjanya mencakup Cagar Budaya di Jambi, Sumatera Selatan, Bangka belitung, dan Bengkulu akan melakukan pemugaran berupa pengecatan ulang Benteng Marlborough dan Rumah Pengasingan Bung Karno. Berharap, setelah nanti dipugar, mari kita rawat dan lestarikan. Lestarikan cagar budaya dengan semangat merawat mereka 







2. Rumah Pengasingan Bung KarnoBung Karno, Soekarno adalah bapak proklamator Kemerdekaan Indonesia dan presiden pertama Republik Indonesia. Di rumah inilah beliau pertama kali bertemu dengan ibu Fatmawati, yang nantinya menjadi ibu negara pertama Republik Indonesia dan yang juga nantinyabeliau adalah  penjahit  bendera pusaka merah putih. Saksi cinta beliau ke ibu Fatmawati terlihat di halaman depan rumah yang berbentuk hati penuh dengan tanaman bunga. *Romantis khan*





Rumah Pengasingan bung Karno merupakan tempat Soekarno menjalani hukuman pengasingan sebagai tahana politik. Setelah di asingkan di Ende, Bung Karno di asingkan di Bengkulu. Rumah ini terletak di kota Bengkulu, tepatnya di jalan Soekarno - Hatta, kelurahan Anggur Atas, kecamatan Gading Cempaka. Awalnya rumah ini milik pendagang Tionghoa, disewa oleh Belanda menjadi rumah pengasingan Bung Karno dari tahun 1938 - 1942. Rumah pengasingan Bung kano terletak di 



taman bunga berbentuk love  (source:google)


Di rumah ini masih banyak  barang - barang peninggalan Bung Karno dan keluarganya. Masih ada ranjang besi tempat tidur Bung Karno dan keluarga, buku-bukuayoritas berbahasa Belanda, sepeda Bung Karno, baju-baju seragam beliau, dan photo-photo Soekarno dan keluarganya yang menghiasi hampir seluruh ruangan.

Rumah ini sempat dipugar sekali, namun tidak mengubah bentuk dan struktur bangunannya, hanya taman nya dipercantik dan di cat ulang. Ternyata rumah pengasingan ini masuk dalam nominasi situs wisata sejarah terpopuler Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018 yang digelar kementrian Pariwisata.


Rumah Pengasingan bung Karno terdiri dari 5 ruangan, 1 ruangan kerja di bagian depan yang sekarang penuh dengan buku-buku bung Karno, dan foto beliau dan keluarga. 1 kamar tidur utama yang juga ada ranjang bung Karno, 2 kamar tidur keluarga, dan 1 ruang tamu. Halaman depannya luas dan halaman belakang ada sumur yang mata airnya tidak pernah kering.

Halaman depan ada taman bunga berbentuk hati, halaman belakang ada sumur yang air sejuk dan konon kabarnya bisa membuat muka cerah dan bersih. Rumah Pengasingan bung Karno harus di jaga dan di lestarikan dengan baik, karena nilai sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa. Di rumah itu lah bung Karno jatuh cinta dengan ibu Fatmawati, ibu negara pertama Indonesia dan beliau adalah penjahit bendera Sang Saka Merah Putih, bendera pertama Indonesia.

Selain itu, di rumah itu banyak terdapat gambar-gambar rumah yang di desain Bung Karno, salah satunya Mesjid Jamik Kota Bengkulu. Rumah Pengasingan Bung Karno, sudah teregistrasi menjadi cagar budaya nasional yang dimiliki oleh pemerintah provinsi Bengkulu  (RNCB.20180223.02.001492). Sudah sewajarnya kita menjaga rumah pengasingan bung Karno, dengan merawat rumah tersebut dengan teratur, menyediakan spot-spot photo Instagram, tempat sampah, dan perbaikan fasilitas umum, setiap bulan diadakan festival-festival kreatif anak muda di halaman rumah. Namun,kita harus tetap menjaga kelestarian bangunan dan isinya agar bisa ada akhir masa. Lestarikan cagar budaya dengan semangat merawat mereka.





3. Komplek Makam Inggris (British Cementery) merupakan saksi sejarah jejak Inggris dulu di Bengkulu. Makam ini kabarnya diklaim sebagai makam Inggris terbesar se-Asia Tenggara (Luar Biasa Kota Bengkulu ini ). Komplek makam ini pengganti komplek makam di benteng York.






Makam ini terletak di kelurahan jitra, kota Bengkulu, sekitar 1 kilometer dari Benteng Marlborough. Komplek makam ini berbentuk seperi makam gaya Eropa abad pertengahan dengan bentuk gerbang yang megah.  Dulunya ada sekitar 1000 makam dengan area luas 4,5 hektar, namun karena pembangunan di sekitar komplek maka hanya tinggal 500 makam lagi.  Dulu, makam ini juga bagian  dari Benteng Marlborough, sekarang sudah terpisah sekitar 1 kilometer.  

Komplek makam Inggris ini sudah termasuk cagar budaya, namun tidak seperti cagar budaya lainnya, komplek makam ini kurang terawat dan publikasi sebgaia salah satu tempat wisata di kota bengkulu. Memang ini makam penjajah yang pernah menjajah Bengkulu, tapi ini adalah bukti sejarah bahawa Bengkulu dulu pernah di jajah dan masyarakat Bengkulu ikut berjuang bersama meraih kemerdekaan.  Sayang sekali jika komplek ini tidak terjaga dengan baik,karena ini bisa menjadi salah satu tempat wisata untuk turis mancanegara terutama dari negara inggris yang ingin ziarah. Berharap masyarakat dan pemerintah bisa lebih konsentrasi untuk menjaga Komplek Makam Inggris, Komplek makam Inggris dengan gaya Eropa abad pertengahan dan terbesar se-Asia Tenggara.


4. Monumen Thomas Parr, Tugu Thomas Parr, adalah monumen berbentuk oktogonal dengan luas 70 meter persegi, dan tinggi 13,5 meter dengan sebuah kubah di atasnya. Masyarkat bengkulu mengatakannya adalah "Kuburan Bulek". Monumen ini berdiri didikasikan untuk mengingat Thomas Parr, yang waktu itumenjadi residen di bengkulu. Namun, buat masyarakat Bengkulu, monumen ini merupakan "saksi bisu " dan mengingatkan kami  akan kebangkitan dan persatuan leluhur rakyat bengkulu dalam membebaskan diri terhadap penjajah. 

Monumen Thomas Parr Letaknya 170 meter dari benteng Marlborough, yang dibangun tahun 1808 oleh pemerintahan Inggris untukmengenang residen Thomas Parr yang tewas dibunuh rakyat Bengkulu, karena akumulasi ketidakpuasan dan kemarahan rakyat Bengkulu terhadap kebijaksanaan penguasa Inggris saat itu yang sudah melampau kemanusiaan dan sangat kejam. 
Monumen Thomas Parr terletak di jalan Ahmad yani, dekat pusat kota zaman inggris dulu, masuk dalam bagian cagar budaya kota Bengkulu pada tahun 2004, namun pengelolahannya belum maksimal, padahal bisa menjadi aset wisata untuk menarik turis mancanegara datang ke Bengkulu. setiap sore banyak anak muda nongkrong di sekitar monumen, ada yang bermain skateboard, ada juga yang hanya sekedar duduk. Namun sayang, masih ada yang mencoret-coret monumen, lampu pencahayaan yang kurang, tempat sampah yang kurang serta informasi monumen yang belum lengkap.





Dan masih banyak cagar budaya lainnya dikota Bengkulu yang bisa dijadikan icon wisata untuk menarik wisatawan dalam dan luar negeri, seperti Makam Sentot Ali Basa, Museum Bengkulu, Gedung daerah yang dulunya rumah residen , Rumah ibu negara pertama, Fatmawati, Komplek Tua kampung Cina. Hampir semua cagar budaya dikota bengkulu bisa dijadikan  sebagai icon wisata budaya dan masuk dalam promosi  wonderful Bengkulu 2020 nantinya. Namun, kebanyakan dari masyarakat Bengkulu tidak paham apa itu cagar budaya yang seharusnya dijaga, dirawat dan dilestarikan, mereka juga bingung apa manfaatnya buat mereka, terutama masyarakat sekitar cagar budaya. Sudah saat nya,pemerintah daerah terutamapemerintahan kota Bengkulu mulailebih perhatian dengan cagar budaya yang ada dikota bengkulu, mengajak dan bekerjasama dengan masyarakat untuk merawat agar lestari dan tidak punah oleh waktu. Cagar budaya sangat bagusuntuk dijadikan icon wisata asal cagar budaya tetap di jaga kelestariannya, di lengkapi fasilitas umumnya dan masyarakat sekitarnya diajak untuk ikut berpartisipasi. Jangan ada lagi cagar budaya yang menjadi tempat bisnis seperti gudang tempat penyimpanan garam di depan benteng yang tiba-tiba sudah menjadi cafe. Bisnis boleh, tapi jangan menghilangkan cagar budaya karena Cagar Budaya adalah jejak dan bukti peradapan sejarah.


Dengan menjaga cagar budaya seperti memaknai jejak-jejak peradapan dan sejarah bangsa, menumbuhkembangkan kepedulian, dan juga bisa menjadi pemasukkan buat masyarakat dan daerah.  


Mari Lestarikan Cagar Budaya dengan Semangat Merawat Mereka, agar Akan tetap Berdiri kokoh Sampai Akhir masa.


teman-teman rumbengk, yuk ikut berpartisipasi kompetisi "Blog Cagar Budaya  Indonesia Rawat atau Musnah !" share tentang cagar budaya dikota mu ya. Informasi lebih jelas ada di poster.




















Sustainable Living