Lifestyle & Sustainability

Travelling is Healing, Healing is Travelling

Traveling is Healing, 

Healing is Traveling ! 

- Dewi Sudirman-







Assalamualaikum wr wb 


Alhamdullillah, tak terasa sudah dua tahun lebih kita berhadapan dengan pandemi, dan skr kita sudah mulai menerima dan hidup berdampingan, di era New Normal, walaupun masih ada varian-variannya yang mesti tetap kita waspadai, so, teman-temam tetap jaga prokes ya. 



Pandemi memaksa saya dan keluarga untuk lebih struggle baik dari segi finansial dan psikis. 


Hah? Psikis? Stress dong....

Ga juga bambang 🤣🤣🤣, dibilang stresss, saya masih bisa beraktivitas seperti biasa, di bilang biasa saja, emosi saya naik turun bagaikan kereta api halilintar. 



Membahas sedikit, dalam stifin, saya adalah  feeling introvent, dimana kelebihan mereka adalah bisa healing diri sendiri dengan hobi yang meraka sukai. Salah satu hobi saya adalah travelling sendiri dan menikmati waktu selama travelling itu. Namun, dua tahun larangan traveling membuat saya galau tingkat tinggi untuk mengatasi stress dalam diri.




Bayangkan dah, beban dan trauma masa lalu yang belum selesai terus ditambah dengan masalah yang baru, ditambah lagi saya tidak bs travelling membuat saya tidak bisa mgatasi emosi dalam diri diri. 


Tahu solusinya, namuan tak mempan buat saya. Bayangkan, hal sepele pun bisa buat saya iri, bisa-bisanya iri dengan sahabat-sahabat sendiri hanya  karena mereka punya mobil baru, jalan-jalan, bisnis nya aman, dan frekuensi saya dengan mereka semakin jauh....apa ceritanya itu miskah! Hal sepele itu membuat saya menjauh dan malas untuk terlalu dekat, takut kalau-kalau saya kelihatan tak suka nya, dan mereka tersinggung..toh bukan salah mereka dengan semua itu, namanya rezeki, ya Hak Allah SWT dong buat ngasih. Kadang saya paham, kadang saya lupa demgan konsep itu. 



Masuk tahun 2022, saya harus berubah, hal pertama yang saya coba lakukan adalah harus healing diri sendiri! Go travelling!



Go traveling, go travelling...but it is have money to do that, lah kamu belum punya duit, harus action supaya punya money dewi!



" Rezeki yang Allah SWT berikan kepada hamba-hambaNya itu bagaikan air bah, namun kenapa drezeki ku seperti rinai hujan, dan kamunya seperti pakai payung, hanya kena cipratan dikit. Lah lihat sahabatmu, mereka berlimpahan, look your self? Something wrong with yourself, dewi! " 



Saya sadar kalau selama ini saya bagaikan punya temeng  yang menghalangi rezeki Allah SWT, dan sudah saat nya temeng itu harus saya hancurkan, biar berkelimpahan. Tapi bagamana? How? 



Kata al quran , dekatkan diri pada Allah SWT agar hidup sukses. Ok 
Saya berusaha untuk sholat 5 waktu tepat waktu dengan sholat sunah lainnya.

Puasa? alhamdullilah di setiap bulan ada puasa sunah dan puasa ganti

Sedekah juga ada walaupun belum seberapa 


Positif thinking ke Allah SWT ada namun kadang ada pertanyaan di hati "why me? " atau "kapan" ya Allah swt? (Dan saya baru tahu, dua pertanyaan itu adalah yang paling tak di sukai Allah SWT)


Intinya saya tahu solusinya, dan mengerjakannya namun kenapa perasaan ini ada yang kurang, emosi jiwa itu banyak marahnya, ingat Allah SWT, hilang eh udah itu timbul lagi. 


Jujur saya jadi capek dengan diri sendiri, penyakit hati saya semakin barbar, dan finally, I need expert to help for healing my self, menghilangkan kenegatif-an dalam diri, menghilangkan beban masa lalu, trauma2 masa lalu dan yang terjadi sekarang. Semua harus di hilangkan tuntas agar saya bisa mendapatkan keberlimpahan. 


What Must I do? 

1. Minta tolong ke Allah SWT untuk menunjukkan jalan agar bisa saya Abudance. Back to Allah SWT first, ask God to help! 


Setiap sholat selalu berdoa agar Allah SWT berikan petunjuk. Alhamdullillah, saya dikenalkan oleh sahabat saya dengan  seorang praktisi Seft, yang bisa menolong saya, yang kami panggilnya Ummi Ayu. 


Saya, baru pertama kali berkenalan dengan beliau, dan Masya Allah, pada saat di seft, semua yang terpendam di hati saya, emosi jiwa, beban, trauma, kekecewaan hati, hal2 yang membuat Allah SWT marah itu lenyap seiiring tangisan air mata  Tabarakkallah Ummi Ayu.


Pulang dari seft ( jam 08:00 pagi sampai jam 13:00) , hati ini plong, pikiran saya pun tenang, beribadah pun semakin membuat jiwa saya tenang dan bahagia.


Percaya tak percaya, seft bisa membantu kita untuk healing diri, ,dan semua dimulai dari niat. 



Cerita Healing by Seft

Dulu, saya adalah termasuk orang yang tak percaya seft bisa bantu kita dalam penyembuhan diri, walapun tante saya juga praktisi seft. Ketika, saya dibantu untuk healing diri oleh Ummi Ayu, dan malamnya saya ikut webinar bersma founder Seft, masya Allah, jiwa ini bahagia dan tenang apapun yang terjadi.


Kalau teman2 butuh healing diri, atau menyembuhkan penyakit, coba ikhtiar ke praktisi seft, namun hal pertama yang dilakukan  tetap  minta pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Esa.


Spill sedikit nih saat saya healing diri dengan Ummi Ayu, ada jawaban ummi Ayu yang luar biasa ketika saya menanyakan pertanyaan gila. 



D: " why me? Kenapa harus saya yang jatuh secara finansial dan psikis? Why me? Dan saya Sudah melakukan semua yang ALLAH perintah, kenapa saya malah tak tenang, apa yang saya minta belum ada yang terwujud?"



Ummi Ayu : " siapa kamu yang harus protes dengan ketentuan Allah SWT? Suka-suka ALLAH SWT dong.
Apa hak mu untuk memaksa Allah SWT agar memenuhi keinginan mu? Who are you? "


D : *jleb* dada saya bagaikan dihunus pisau, trus luka yang berdarah itu dikasih asam dan garam..pedih mak jawabannya ummi ini* dan itu membuat saya sadar, siapa saya ya? Nabi bukan,  anak nabi juga bukan, lah selevel Nabi Muhammad saja ga pernah protes,   masa saya yang level nya sangat jauh dari rasulullah berani2 nya protes dengan ketentuan Allah pada makhluk-Nya. Ampuni ya Allah. 


Beneran, sejak itu, saya tifak pernah bertanya kenapa saya? Yang saya tahu, Allah SWT tahu mana yang terbaik buat saya, dan dibalik kesulitan selalu ada kemudahan. Ternyata selama dua tahun belakangan ini Allah SWT sangat sayang dengan saya dan keluarga. Dan , tak ada satupun yang terjadi di muka bumi ini kecuali atas izin Allah SWT.  Intinya segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini, di alam semesta ini, Allah SWT sudah izinkan, dan Allah SWT tahu itu yang terbaik.



Ketika saya kehilangan, Itu yang terbaik buat saya, mungkin ada riba di dalamnya, atau hal-hal yang Allah SWT tak suka, namun saya tak sadar dengan itu semua. Dan saya bersyukur mengalami krisis dalam psikis saya, kalau tak begitu, saya akan semakin jauh dari Nya secara batiniah. Apalah artinya melakukan sholat dan kewajiban lainnya namun jiwa kita tidak tenang?


Semua yang terjadi membuat saya mencari jalan untuk semakin dekat dengan Nya termasuk semakin tenang dalam beribadah pada Nya. Saya paham seperti apa itu "Letting Go" kepasrahan saya pada Nya.



Letting Go

Bicara "letting Go" kepasrahan diri itu mudah, namun prakteknya butuh kerja cerdas. Masih ingatkah rumus Be x do = have?

Seperti itulah kepasrahan /Letting go versi saya.  Setelah saya di seft, saya mulai belajar untuk pasrah. Saya sempat bertanya "bagaimana untuk pasrah itu" * pertanyaan  terbengek ke 2 saya terhadap ummi Ayu, alhamdullillah ummi Ayu orangnya wise jadi ga ada marah2 nya*


Kalau di google akan ketemu 1001 jawaban, bagaimana untuk pasrah pada tuhan? Bagiamana untuk letting Go?


Jawaban Ummi Ayu simple : " ya bilang sama Allah, aku pasrahkan semuanya yang terjadi pada Mu"


D : " Bagaimana caranya ummi, bilang ke Allah untuk pasrahkan semuannya"
*semakin lama, pertanyaan saya seperti anak tk, dan serius apa yang terlintas langsung aja nanya*


Ummi Ayu : " berdoa, sebelum itu panggil Allah Untuk hadir bersama kita, untuk berbicara kepada kita, nah bilang semua yang aku alami itu adalah rasa dari Mu, Engkau yang hadirkan ya Allah, dan aku kembalikan semuanya pada Mu, aku pasrah dengan ketentuan Mu. Aku tahu, Engkau mencintai ku, dan aku mencinta Mu" jawaban Ummi Ayu simple.


D :" wait ummi, bagaimana caranya panggil Allah, bagaimana caranya mengobrol dengan Allah SWT?" *inilah pertanyaan terbengek 1 saya ke Ummi Ayu, ya Allah, kalau dipikir-pikir saat saya healing seft itu kayak anak Tk*



Ummi Ayu tersenyum manis, dalam hati mungkin tertawa dah,:" Ya, tinggal panggil, tinggal sebut nama Nya, dan biarkan Allah hadir dalam doa mu"


Yup, benar sejak saat itu, saya selalu berusaha untuk Letting Go, memasrahkan diri pada Sang Pencipta, termasuk jika ada ketemu dengan masalah, terima dan serahkan pada Allah SWT.


Setiap ada yang buat saya kesal atau sedih, saya selalu bilang ke Allah " ya Allah, Engkau maha baik dan maha penyayang, sekarang aku kesal dan sedih lihat sikapnya, aku terima rasa marah, kesal, dan sedih atas sikap mereka, karena rasa ini dari Mu, dan mereka juga ciptaan Mu, aku pasrahkan rasa semua rasa negative ini pada Mu, dan ku pasrahkan juga sikap mereka pada Mu.. rasa ini dari mu, dan aku terima dan ku kembalikan pada Mu "

Setelah itu, semua rasa negatif itu hilang, dan jiwa saya pun kembali tenang lagi. Ketika jiwa sudah tenang, banyak hal positif yang akan hadir dalam kehidupan kita. 

Ada satu buku yang bagus banget buat teman-teman baca, dan buku itu salah satu referensi saya untuk letting go semua maslah saya dengan baik dan benar. 

Letting go,  karya David Hawkins. 
Bukunya bagus banget untuk di baca dan dipahami, namun bagusnya di mix dengan seft dan ilmu agama. 


Healing is Traveling, Traveling is Healing! 

Ketika semua maslah saya, terutama beban masa lalu mulai pelan-pelan hilang  dan mulai menerima apa yang terjadi sekarang, saatnya saya untuk travelling. Kali ini, traveling adalah healing, healing adalah traveling buat saya. Jadi saya lagi menyusun rencana untuk traveling sambil healing diri dan bersyukur pada Allah SWT. 


Kali ini, saya tak memikirkan uangnya dari mana dan bagaimana caranya, yang penting susun itenary danntujuan traveling sambil healing terlebih dahulu, urusan uang, ada Allah SWT ini. 

Target Healing traveling saya yang pertama adalah naik star cruise selama 28 hari mengelilingi benua Asia dan diakhiri di Abu Fhabi  dan saya bisa langsung umroh. . Bayangkan, saya sudah punya catatan mau naik kapal pesiar yang mana saja dan singgah di daerah mana saja. Dan itu sudah mulai saya tulis di buku scripting saya. 



Target ke dua healing traveling saya adalahmengelilingi pulau Kalimantan, mengunjungi perbatasan lintas negara, dan saya sudah punya itenary nya ke mana saja agar tubuh menjdi rileks dan selalu bersyukur. 



Target ke 3 saya healing traveling adalah mengunjungi healing center di Bali, menikmati proses holistic wellnest di Bali selama satu minggu. 


Semua impian saya sudah saya tulis di buku scripting saya dan akan saya share setelah saya melakukannya. 


Terima kasih. 

Happy day

Love it 

Dewi Sudirman 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sustainable Living